BANDARQKARTU.ORG - KOMUNITAS KARTU VIP CLUB - 8 GAME 1 USER ID - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RIBU - BONUS ROLLINGAN 0.3% & BONUS REFFERAL 15% - CS ONLINE 24JAM - BANK ONLINE INDONESIA (BCA / BRI / BNI / MANDIRI / DANAMON)

Jumat, 28 Desember 2018

Sebulan Hilang, Santri asal Tegal Ditemukan Tinggal Kerangka di Gunung Slamet


Seorang pendaki ditemukan tak bernyawa di Gunung Slamet, Rabu (26/12/2018). Hingga Rabu malam, proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan masih berlangsung. Tim Tagana masih menunggu jenazah korban di jalur wilayah Baturraden.

Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ady Chandra mengaku belum mengetahui pasti kronologi kejadian yang menimpa seorang pendaki dari Kabupaten Tegal yang diketahui bernama Ahmad Sulaiman bin Sarna.

Namun berdasarkan informasi dari Polsek Bojong, korban yang merupakan santri salah satu pondok pesantren itu diketahui hilang sejak satu bulan lalu.

"Keluarga korban bersama teman-temannya baru mencarinya kemarin (25 Desember 2018). Awalnya, pihak pondok pesantren mengira korban berada di rumah, sedangkan keluarganya mengira korban di pondok," ucapnya.

Setelah ditelusuri, korban ternyata bersama beberapa rekannya sekitar satu bulan lalu mendaki Gunung Slamet melewati jalur tak resmi alias ilegal. Polsek Bojong kemudian berkoordinasi dengan Polsek Karangreja, Kabupaten Purbalingga, untuk melakukan pencarian terhadap pendaki yang dilaporkan hilang dengan melalui jalur pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja


"Tim SAR gabungan yang diberangkatkan dari basecamp Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Rabu pagi melakukan pencarian dengan berbekal informasi yang diperoleh dari rekan korban," katanya.

Saat berada di lokasi yang ditunjukkan rekan korban sekitar pukul 16.30 WIB lanjut Ady, tim SAR gabungan menemukan sesosok jenazah yang sudah hancur dan tinggal kerangka di sekitar anak Sungai Pelus yang masuk wilayah Kecamatan Sumbang, Banyumas.

Menurutnya, kerangka manusia yang diduga jenazah Ahmad Sulaiman itu selanjutnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan menuju lokasi terdekat, yakni Baturraden.

"Tim SAR terpaksa membuat jalur baru 'potong kompas' untuk mempercepat proses evakuasi. Kami menunggu di titik penjemputan untuk memastikan jalur yang akan dilalui itu jalur yang mana karena bukan jalur yang biasa," paparnya.

Ia menambahkan, tim SAR yang terlibat dalam evakuasi tersebut di antaranya SAR Purbalingga, Tagana Banyumas, TNI/Polri, Rescue Panumbang Sumbang, Pramuka Peduli, dan sebagainya. Kerangka manusia itu nantinya akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto guna keperluan autopsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.