BANDARQKARTU.ORG - KOMUNITAS KARTU VIP CLUB - 8 GAME 1 USER ID - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RIBU - BONUS ROLLINGAN 0.3% & BONUS REFFERAL 15% - CS ONLINE 24JAM - BANK ONLINE INDONESIA (BCA / BRI / BNI / MANDIRI / DANAMON)

Senin, 24 Desember 2018

Tradisi - Tradisi Unik Untuk Merayakan Natal di Indonesia


Hari ini seluruh umat Kristiani di seluruh dunia merayakan kelahiran sang juru selamat. Tak jauh berbeda dari Lebaran,ada banyak tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk merayakan Natal. Tak hanya bertukar kado atau menghias pohon Natal, namun masyarakat di berbagai daerah di tanah air rupanya punya cara tersendiri merayakan momen kelahiran Yesus Kristus.  Berikut daftarnya yang kami rangkum dari berbagai sumber. 



Tradisi ini merupakan tradisi memasak makanan di Papua saat Natal. Batu akan dimasukan ke dalam lubang beserta bahan-bahan makanan yang akan dibakar. Tradisi bakar batu ini merupakan simbol ungkapan rasa syukur dan kebersamaan warga Papua.



Masyarakat Batak di Sumut merayakan Natal dengan tradisi Marbinda yaitu menyembelih hewan kurban. Biasanya hewan yang akan disembelih dibeli dari hasil menabung bersama beberapa orang warga. Pada hari-H warga Batak yang tinggal di Sumatera Utara ini akan melakukan marhobas yang artinya memotong dan membagikan daging hewan yang sudah disembelih.



Tak jauh berbeda dari tradisi Lebaran, warga Flores di NTT merayakan Natal dengan menyalakan meriam bambu. Berdasrkan budaya Manggarai dan Flores, dentuman digunakan untuk memberitahu kemalangan. Namun, dentuman meriam di malam Natal mengungkapkan kegembiraan atas lahirnya Yesus Kristus. Selain meriam bambu, warga Flores juga mengadakan kompetisi membuat Kandang Natal Dan khusus didaerah Ambon yang dibunyikan adalah sirine kapal dan lonceng gereja secara serentak.



Tradisi Kunci Taon menjadi penutup perayaan Natal di Manado Biasanya, warga akan melakukan pawai keliling dengan berbagai kostum unik dan lucu. Satu di antaranya adalah kostum santa claus. Selain itu juga ada tradisi nyekar ke makan keluarga atau kerabat yang telah lebih dulu meninggal. Untuk kuliner, biasanya sayur buncis yang paling banyak dicari.






Lovely December merupakan rangkaian perayaan Natal di Toraja. Festival ini dibuka dengan pemotongan kerbau belang pada Bulan Desember dan dimeriahkan dengan berbagai lomba. Sebagai penutup akan dilakukan prosesi Lettoan yaitu mengarak babi sebagai simbol tiga dimensi kehidupan manusia.



Meski mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, bukan berarti tak ada tradisi unik Natalan di Bali. Menjelang Natal, gereja di Bali memasang hiasan penjor dan melakukan tradisi ngejot. Yaitu berbagi makanan kepada para tetangga yang beda agama sebagai wujud toleransi dan sikap saling menghargai.



Tradisi ini berlangsung di Kampung Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Merupakan tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang berasal dari Portugis. Setelah selesai melakukan ibadah di gereja, beberapa orang akan saling berkunjung ke rumah tetangga sambil diiringi musik. Di penghujung acara, wajah setiap orang akan dilumuri bedak berwarna-warni. Bedak tersebut merupakan simbol penebusan dosa dan saling memaafkan di penghujung tahun.



Saat memimpin peribadatan Pendeta biasanya akan mengenakan busana tradisional Jawa berupa beskap dan blangkon. Khotbah dilakukan menggunakan bahasa jawa halus dan bisanya akan ada pertunjukan wayang kulit bertemakan ''Kelahiran Kristus".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.